Sabtu, 14 Januari 2012

Diposting oleh Yeni Mulyani di 07.24 0 komentar

Translating Nested Control Structures

Translate the following high-level control structure into assembly-language code:

while (a <= b) {

a++;

if (b == c)

a = a + b

else {

b = b - a

c--;

}

}

Start_while

mov eax, a

mov ebx, b

mov edx, c

cmp eax, ebx

jg end_while

inc eax

cmp eax,edx

jne else_part ;while body

add eax,ebx ;if_part

jmp end_if

else_part

sub ebx,eax ;else_part

dec edx

end_if

jmp start_while

end_while

PENYEBAB KALAHNYA PRODUK NASIONAL OLEH PRODUK IMPOR SEBAGAI IMBAS DARI ADANYA EKONOMI GLOBAL

Diposting oleh Yeni Mulyani di 07.16 30 komentar

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Globalisasi merupakan momok yang mengerikan bagi sejumlah negara berkembang dewasa ini, salah satunya negara Indonesia. Adanya globalisasi ini dirasakan sangat besar sekali dampaknya terutama di bidang ekonomi yang nantinya berkaitan dengan kesejahteraan rakyat. Apalagi setelah disetujuinya ACFTA (Asia-China Free Trade Agreement) atau lebih populer disebut Pasar Bebas yang menyebabkan negara kita kewalahan dalam mengatur perekonomian.

Kewalahan disini dikarenakan banyaknya produk impor yang membanjiri pasar nasional sehingga menyebabkan para pedagang yang menjual produk dari negara kita menurunkan harga serendah mungkin supaya produknya laku bahkan ada produk yang tidak laku di pasaran. Faktanya, masalah produksi garam sebagaimana berita yang diperoleh dari situs http://finance.detik.com/read/2011/11/21/132440/1771935/1036/gawat-produksi-garam-2011-tak-capai-target?f9911023 menyatakan bahwa Target produksi garam tahun 2011 sebesar 1,3 juta ton dipastikan tak tercapai. Produksi garam hanya tercapai 60% dari target. Sehingga untuk menutupi kebutuhan maka pemerintah mengimpor garam, yang mana harga jual garam impor jauh lebih murah dibandingkan dengan harga garam kita, sehingga garam kita kalah bersaing.

Berdasarkan permasalahan ekonomi di atas perlu segera di kaji lebih dalam lagi mengenai alasan apa yang menyebabkan produk kita kalah oleh produk impor. Selain itu kita juga harus mengkaji dampak yang ditimbulkan dari adanya masalah tersebut beserta solusinya.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari latar belakang di atas adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana pengaruh ekonomi global terhadap ekonomi kerakyatan kita?

2. Apa saja faktor-faktor penyebab khususnya yang membuat kalahnya produk nasional oleh produk impor?

3. Dampak apa saja yang ditimbulkan karena kalahnya produk nasional?

4. Apa solusi yang tepat supaya produk nasional tidak kalah oleh produk impor?

5. Kendala apa saja yang dialami pemerintah saat ini dalam mencapai solusi tersebut?

1.3 Tujuan

Tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah :

1. Mengetahui bagaimana pengaruhnya ekonomi global sejauh ini terhadap ekonomi kerakyatan.

2. Mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan produk nasional kalah oleh produk impor.

3. Mengetahui dampak yang ditimbulkan karena kalahnya produk nasional dan mencarikan solusi yang tepat untuk meminimalisasi keterpurukan produk nasional.

4. Mengetahui kendala yang dialami pemerintah untuk mencapai solusi tersebut.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengaruh Ekonomi Global Terhadap Ekonomi Kerakyatan

Barang-barang impor sangat berpengeruh dengan barang-barang produk dalam negeri karena selain harga barang-barang impor yang sangat murah kualitasnya pun dapat dibilang baik. Sehingga orang-orang dalam negeri cenderung lebih memilih produk impor. Ini lah penyebab sulitnya perekonomian dalam negeri, terutama para pengusaha kecil yang produknya hanya disebar di dalam negeri.

Bukan hanya itu, eksistensi merk juga sangat berpengaruh. banyak barang-barang expor yang diganti merknya di luar negeri menjadi sangat diminati, bahkan tidak sedikit orang indonesia yang membeli barang produk expor di luar negeri, padahal produksi barang tersebut di dalam negeri. Itu berakibat kurangnya pemasukan bagi negeri bahkan sangat menguntungkan negeri lain yang hanya merubah merk.

2.2 Faktor Penyebab Kalahnya Produk Nasional oleh Produk Impor

Ada beberapa faktor penyebab kalahnya daya saing produk nasional oleh produk impor. Berdasarkan berita wartawan dalam situs http://www.neraca.co.id/2011/10/19/rebut-kembali-pasar-domestik/ menyatakan bahwa salah satu indikator utama yang mempengaruhi menurunnya ekonomi di Indonesia terutama dalam produksi adalah banjirnya impor barang jadi dari China­ yang tiada lain merupakan imbas dari diberlakukannya ACFTA (Asia-China Free Trade Agreement). Berdasarkan kasus tersebut dapat dirinci faktor penyebab kalahnya daya saing produk nasinal oleh produk impor adalah sebagai berikut :

1. Masuknya barang impor yang tidak terkendali dapat melumpuhkan kinerja sektor-sektor industri sehingga mengalami penurunan, sehingga daya saing industri nasional melemah.

2. Mahalnya bahan baku untuk produksi.

3. Minimnya pasokan bahan baku.

4. Tidak stabilnya pasokan energi.

5. Akses Modal yang sangat sulit.

6. Harga produk impor yang murah.

7. Pembelian Standarisasi Nasional Indonesia oleh negara Asing.

8. Banyak komoditi dari China yang akan masuk ke Indonesia dikenai tarif masuk yang murah bahkan tidak dikenai tarif masuk sama sekali (0 persen).

Selain faktor-faktor penyebab yang telah dikemukakan di atas ada faktor lain yang dirasakan signifikan juga pengaruhnya terhadap kalahnya produk nasinal oleh produk impor yaitu dari masayarakat kita sendiri, di mana masyarakat lebih percaya diri menggunakan produk impor ketimbang produk dalam negerinya sendiri. Walaupun tidak untuk semua produk.

2.3 Dampak yang Ditimbulkan dari Kalahnya Produk Nasional oleh Produk Impor

1. Produksi nasional menurun (Khususnya produk usaha kecil dan menengah).

2. Pembangunan terhambat.

3. Lapangan kerja semakin sedikit.

4. PHK terjadi dimana-mana.

5. Pengangguran meningkat.

6. Kesejahteraan masyarakat memburuk.

Perlu ditekankan disini imbas dari hal tersebut yang sangat dirasakan ujung-ujungnya adalah memburuknya kesejahteraan masyarakat yang mana ini sangat bertolakbelakang sekali dengan prinsip ekonomi kerakyatan yang dianut oleh bangsa Indonesia.

Sistem Ekonomi Kerakyatan yaitu Sistem Ekonomi Nasional Indonesia yang berasas kekeluargaan, berkedaulatan rakyat, bermoral Pancasila, dan menunjukkan pemihakan sungguh-sungguh pada ekonomi rakyat. Sering juga disebut dengan sistem ekonomi yang demokratis. Dalam sistem ekonomi ini kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan bukan kemakmuran orang-seorang.

2.4 Solusi untuk Meminimalisasi Supaya Produk Nasional Tidak Kalah Saing oleh Produk Impor

Berdasarkan dampak di atas perlu segera dicarikan solusi supaya produk dalam negeri tetap bertahan, perekonomian Indonesia membaik juga demi kesejahteraan masyarakat kita. Solusi ini ditujukan untuk pemerintah agar cepat dan tepat dalam mengambil tindakan. Solusi tersebut adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan daya saing agar dapat berkompetisi dengan produk impor terutama produk impor dari China

Caranya adalah dengan memperbaiki masalah infrastruktur. Karena mustahil bagi Indonesia untuk bersaing dengan China bila tidak ditopang dengan infrastruktur yang memadai.

2. Mengeluarkan kebijakan safeguard

Kebijakan safeguard disisni yaitu pengenaan Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP). Strategi ini dilakukan jika memang pemerintah tidak mampu berkompetisi dengan beberapa sektor perdagangan luar negeri sehingga produk impor tidak terlalu banyak di negara kita.

3. Solusi complementary

Seperti apa yang dikatakan oleh A Prasetyantoko (analis kebijakan dari Center for Financial Policy Studies), Indonesia perlu memperhatikan struktur produksi dan ekspor mana yang berbeda dari negara luar. Jadi apa yang tidak di produksi di negara luar, maka produk itu dapat dijadikan produk ekspor andalan Indonesia ke negara luar. Itulah yang disebut dengan solusi complementary atau kebijakan perdagangan yang saling melengkapi antara Indonesia dengan negara luar.

4. Solusi voluntary export restraint (VER)

Dengan VER, Indonesia dapat meminta negara luar untuk secara sukarela membatasi ekspornya ke Indonesia. Caranya adalah dengan meminta negara luar mencabut subsidi ekspor dan membeli lebih banyak lagi dari Indonesia.

5. Standarisasi bagi sebuah produk

Dengan penerapan standarisasi bagi sebuah produk diharapkan mutu dari suatu produk terjamin, sehingga masyarakat kita akan lebih percaya terhadap produk yang dihasilkan dari dalam negerinya sendiri. Dengan penerapan tindakan ini diharapkan dapat meminimalisasi pasokan barang-barang impor sejenis.

6. Turunkan pajak ekspor semaksimalnya, dan perketat masuknya barang impor yang tentunya dengan harga yg demikian murah dapat menghancurkan industri dalam negeri yang baru bertumbuh.

7. Perketat pengawasan dana asing yang masuk ke negeri ini. Jangan sampai perusahaan-perusahaan nasional kita 'dikerjai' kembali oleh investor2 asing. Butuh kejelasan porsi kepemilikan usaha Domestik/Foreign, dan sedikit ketegasan terhadap pemindahan dana usaha ke luar negeri.

2.5 Kendala yang Dihadapi Pemerintah dalam Mencapai Produk Nasional Supaya Tidak Kalah Saing

Untuk mencapai supaya produk kita tidak kalah oleh produk impor perlu adanya cara untuk mencapai tujuan tersebut, sebagaimana yang telah dikemukakan dalam solusi di atas. Tapi di sisi lain dalam pencapaian tujuan tersebut masih ditemukan beberapa kendala diantaranya sebagai berikut :

1. Kurangnya pengawasan terhadap ekspor-impor barang

Hal ini menyebabkan barang ekspor-impor leluasa masuk ditambah lagi adanya petugas yang menyalahgunakan kewenangannya (ada petugas yang disogok).

2. Minimnya minat masyarakat untuk berwirausaha

3. Kurangnya pelatihan kepada masyarakat mengenai wirausaha

4. Kurang adanya kejelasan mengenai kepemilikan usaha domestik atau asing.


BAB III

SIMPULAN DAN SARAN

3.1 Simpulan

Berdasarkan uraian diatas penulis dapat menyimpulkan beberapa hal yaitu:

1. Ekonomi global besar sekali pengaruhnya terhadap ekonomi kerakyatan dimana ekonomi global ini lebih tertuju kepada kepemilikan usaha perorangan.

2. Adanya Pasar Bebas yang merupakan imbas dari adanya ekonomi global telah mampu membuat produk impor hampir membanjiri bahkan mengungguli pasar nasional.

3. Ada beberapa faktor yang menyebabkan produk nasional kalah oleh produk impor.

4. Dampak yang sangat signifikan dengan kalahnya produk nasional oleh produk impor sebagai imbas dari ekonomi global adalah memburuknya kesejahteraan masyarakat, hal ini sangat bertolak belakang sekali dengan prinsip ekonomi kerakyatan.

3.2 Saran

1. UKM (usaha kecil menengah) perlu ditingkatkan guna memajukan daya saing produk yang semakin ketat. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memberikan keringanan terhadap para wirausahawan dalam memperoleh kredit usaha.

2. Pemerintah harus tetap konsisten dengan kewajiban penggunaan bahan baku lokal untuk berbagai sektor infrastruktur.

3. Maksimalkan Penggunaan SDA yang ada.

4. Adakan seminar-seminar atau pelatihan yang berkaitan dengan kewirausahaan.

5. Pengawasan ekspor-impor lebih diperketat.

 

Just For Share Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review